Sabtu, 29 November 2008

Tentang

Langkah kakiku kini semakin menjauh, bukan untuk menghilang
namun agar dapat ku ciptakan kebahagiaan sesungguhnya dalam kesempurnaan
bahwa ku disini tetap milikmu untuk terus dapat hadirkan kesetiaan bagi cintaku


Dibalik bening jendela ruanghati, ku lihat kejernihan butir rintik terjatuh satu-satu
dengan kekosongan ku coba maknai, dalam kesejukan semilir hempasan
dari sebuah sapa angin yang bisikkan kata tentang kedamaian...


Dirimu pernah selalu ada namun kini ku telah menghilang dan tanpamu
ku telah mendengarmu, tapi tak ku lihat
ingin terus ku gapai, ku tak mampu mencapai
getarmu ku rasa selalu dapat penuhi ruangku...

Mengenalimu adalah airmata, memahamimu adalah siksaan jiwa
melupakanmu adalah waktu yang merana, namun bagimu itu adalah suatu kebanggaan
kesalahan atau kekalahan aku yang membagakanmu?!

Titik bintang cahaya sebuah kesucian
butir embun pagi arti dari kesejukan
binar mentari sinar penerang menuju kegelapan
tautan doa syurga keikhlasan pilihan panggilan suara jiwa


Ungkapan tak berarti bahasa, kadang tak dimengerti waktu yang telah ku lalui
tanpa ada lagi ungkapan dan sapa hati
namun telah ku coba untuk berkarya
lewat lagu tentang kerinduan jiwa, padamu yamg ku cinta


Kenalilah akan makna senyumnya
pahamilah dengan bahasa cintanya
ketahuilah arti dari tatapannya
maknailah ketika bersamanya
yang pertama cintailah kekurangannya
dan paling utama sayangi dia seutuhnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar