Rabu, 30 November 2011

Semanis Bayangmu


Tak ada yang paham rasanya hidup seperti mati
bernyawa tapi beku
ada namun seperti tak terlihat
awal pergimu itu tangisan dahsyatku
satu tahun jauh fisikmu itu awal derita batinku
malamku tak terjaga
siangku tak lagi terasa
dirimu tetap tiada dari pandang mata
ragamu masih tak teraba
air mata kering entah kemana
kini ku benar-benar sendiri
bukan sendirinya hati
namun sepi jiwa dan ragaku terpendam jauh dalam
ku masih bertahan dalam hanyut kilu lagu kenangan
sebuah kisah masa lalu masih semanis bayangmu yang ku nikmati kini
lukis cerita dengan goresan tinta
"ku menyayangimu..." lembut bisik bibirmu menyentuh telinga damaikan anganku
ku peluk sebuah harap
ku cium imaji yang terlintas
hanya bayangmu yang terlintas untuk terus mencumbu ruangku
tidak hilang, tidak juga nyata
hanya bisu tertahan dalam hasrat kerinduan dengan duka jiwa
tak terdengar lagi jerit perihku
tak terlihat lagi luka sakitku
semua seperti mayat mengapung ikuti arus derasnya sungai seperti mati
dengarkan suara yang tak bernyawa
mata memutih tak berwarna tidak seperti darah dan hati
gelap tak terlihat
semua hidup namun aku telah mati...

Rabu, 23 November 2011

Keadilan Waktu

Dibawah derasnya hujan
ku lapangkan sebuah harapan
terbelenggu dalam lamunan
terpenjara dalam sebuah janji dengan penantian
ku tunggu sebuah keajaiban dari tuhan
melihat keadilan yang menanti kepastian
jangan ada lagi sedih, jangan ada lagi duka
musnahkanlah lara, hapuskan derita...

Selasa, 08 November 2011

Kebencian Hati


Aku berusaha menjadi seperti orang yang buta berpura-pura tidak melihat kau dihadapanku, aku berpura-pura seperti orang bodoh yang terus terdiam pura-pura tidak mengerti apa yang kau lakukan kepadaku, aku berpura-pura tak punya hati dengan tidak memperdulikan bahasa kasarmu yang sering menghinaku, bukan hanya kata-kata yang menyakitkan perasaanku tetapi kelakuanmu terlalu membinatangkanku sebagai manusia, kau bukan kawan tapi bagiku kini kau lawan, aku tidak sama dengan kau jadi jangan pernah berusaha atau berpikir akan sama denganku, jangan pernah berpikir bahwa aku adalah seperti 'pembokat' yang akan menunduk ketika melihat majikannya untuk rasa hormatnya, aku orang yang akan menatapmu sinis saat kau melihatku, hakku untuk tidak menyukaimu dengan alasanku atas sikap dan sifatmu, hakku juga untuk mencari kenyamananku asal aku tidak mengusik hidupmu, cukup adil bagi kita dalam ruang dan waktu, maka dengan tidak adanya kawan akan lebih mengurangi kesempatan untuk membicarakan lingkungan yang menyeret akan sebuah kesalahan...