Sabtu, 29 November 2008

Bila

Ku selalu berharap, namun tak ku dapat
sering ku bermimpi, waktu telah sadarkan ini sekedar ilusi
berlahan namun pasti
lara yang ada semakin nyata
sakitnya semakin menusuk jiwa
ingin ku berlari menjauh dari segala luka yang ada
namun ku tak mampu untuk menghindarinya
aku bagaikan pelangi diantara bintang-bintang
hadirnya tak akan pernah terjadi untuk bersama
entah dikegelapannya awan atau dikesunyiannya malam...



Ketika mataku tertutup untuk selamanya
bagimu itu bukanlah kehilangan sesuatu
namun ketika dirimu menghilang
dari pandang mataku itu bagaikan
istrahatku untuk bernapas sejenak



Ku terdiam menyaksikan kemenanganmu di atas lukaku
dalam senyummu menyimpan berjuta makna laraku
pergimu bukan bahagiaku namun adanya dirimu di sampingku
adalah deritaku...



Jika dirimu rela mati untuk perjuangkan cinta
kalau diriku perjuangkan hidup untuk cinta
perbedaannya jalan waktu antara diriku dan dirimu
mudah bagimu untuk akhiri nafasmu
namun sulitnya bagiku mempertahankan nafasku...



Sempit rasanya ruang ini, hingga sulit aku untuk bernafas
di tengah terang sinar yang mampu ku lihat hanyalah kegelapan
suara kebahagiaan tak dapat aku rasakan
kini ku tak bisa apa-apa, tuntun aku lewat jalan ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar