Jumat, 17 Juni 2011

Ku Dapat Tersenyum

Manis rasanya jika aku dapat seperti dia
ku duduk menatap wajah-wajah yang melintas dihadapanku
diam hanya terdiam
sekarang masih nomor 004 kira-kira 15 pasien lagi yang harus aku tunggu
sampai saatnnya giliran dokter menanganiku
anak kecil itu manja dalam pelukan sang bundanya
disampingku seorang pria yang menemani perempuannya yang sedang sakit
di belakangku seorang nenek digenggam tangannya
dengan erat oleh sang kakek sambil meyakinkannya semua akan baik saja
disekeliligku orang-orang yang disertai penuh kasih
aku duduk menyaksikan mereka
walau terasa sakit namun masih bisa tersenyum
lagi, aku duduk dikursi ini
sering kali ku kembali duduk dikursi ini namun aku tetap sendiri
tanpa ada orang yang memelukku
tanpa ada orang yang menemani untuk mendukungku
tanpa ada orang yang menjaga dengan genggam tangan yang ramah itu
hmMmm...
melihat disekeklilingku terasa nyaman dan dapat tersenyum
karena ada dari kehangatan mereka
aku ikut merasa aman
dari mereka yang berada didekat orang terkasihnya...

6 komentar:

  1. Aq jg sering duduk antri di dokter antar nenek asuhanku. Kalo udah gt pasti ingat ortu di kampung. Sedih jg blm bs menemani beliau hehe

    BalasHapus
  2. hmm... ttp trsenyum dlm ksendirian yg mnyiksa, ttp trsenyum mliht pmandangan yg sbnrny mmbuat kita iri,...
    salut !

    BalasHapus
  3. Tarry, trmksih ya sist
    iya
    smangt, suatu hri asti trcpai pa yg jdi hrapn sist..
    ok, suksez

    BalasHapus
  4. Insomnia, iya bnar bgt mas
    trmksih..
    hmMmm, sya ikut senang wlu hnya mnyaksikan...

    BalasHapus
  5. kadang tertawa lebih dibutuhkan dari pada obat lho.... atau dokter sekalipun....

    BalasHapus
  6. zone, bnar jga ya mas?
    hmMmm
    trmksih komen n sudh mampir k blog sya lgi..

    BalasHapus