Jumat, 10 Juni 2011

Salahnya Siapa???

"AhmMmm.." lega rasanya setelah ku menghela nafas
dada ini terasa sesak sebelumnya
walaupun setelah ku tarik nafas dalam
rasa was-was ini tidak hilang
namun paling tidak sedikit tenang setelah berusaha berpikir positif
hal ini tidak ada yang bisa disalahkan
mungkin semua ini karena keadaan
entahlah...
aku selalu salah di mata lelaki
keceriaanku, senyumku, kedekatanku, dan keakrabanku
selalu diartikan berbeda dari balik makna
sulit sebenarnya namun itu kembali dijumpai
apa benar seorang lelaki tidak bisa di ajak berkawan oleh perempuan?
apa iya lelaki selalu akan berharap lebih saat dekat dengan teman perempuannya?
sulit diprediksi memang...
aku diam salah
ngomong jadi salah kaprah
siapa yang tau kalau aku tulus melihatnya sebagai kawan?
achHhh..
lagi, lagi, dan lagi
posisiku selalu salah di mata mereka
apa sich yang membuatku tersudut dalam kesalah pahaman?
kembali dalam posisi yang sama
aku memang salah
aku bersikap halus itu atas dasar rasa hormatku kepadanya
apa itu salah?
aku tersenyum itu atas sikapku yang lembut padanya
apa itu salah?
aku menyapa itu atas rasa ramahku padanya
apa itu juga salah?
sungguh aku jadi perempuan yang serba salah
mendengarkan ternyata memberikan kesempatan waktu kepadanya
itu salah...
melihatnya itu memberikan perhatian kepadanya
itu salah...
apa lagi kalau aku harus merasakan itu suatu hal yang pasti sangat salah
lelaki apakah Anda bisa tulus seperti aku?
menerima aku sebagai kawan dalam jiwamu
bukan sebagai lawan dalam waktumu
yang selalu ada di dalam pikiran dan hatimu
yaitu atas dasar perasaan cinta...

8 komentar:

  1. cinta selalu membingungkan....

    tapi ketika sudah berumahtangga,prialah yg bersalah karena dia adalah seorang pemimpin dan pemimpin adalah yg paling disalahkan.....

    BalasHapus
  2. zone, iya trmksih..
    mungkin iya, hehee
    mungkin bgtu n sprti tu kli ya?

    BalasHapus
  3. terkadang mencintai seperti menitikan telapak kaki yg telah bernanah di atas sebilah belati...
    pedihnya bak ilusi yang terkadang bisa buat insan lupa diri
    namun nyatanya memang itulah kebutuhan manusia yg paling hakiki
    kita semua selalu perlu sesuatu untuk dicintai
    memang tiada seorangpun mampu mengukur kedalaman hati
    hingga kadang kesungguhan rasa menjadi tiada berarti
    berbahagialah kawan, ingatlah janji sang Illahi...
    akan selalu ada hadiah bagi sang pemilik cinta sejati !

    puisinya bagus neng...!

    BalasHapus
  4. insomnia, trmksih..
    mungkin benar dgn bls bhs puisi Anda
    tpi sglanya prlu d prtmbangkan krna sgala ssutu adlah plihan..

    BalasHapus
  5. Beruntunglah aq, ketika aq beranjak dewasa
    Ketika aq mengerti arti cinta
    Ketika aq tau kerasnya khdpn
    Tak bnyk pilihan untukku
    Yg aq rasakan hny beratnya mempertahankan pilihanku.
    Tp skrg jelas sudah. . . . Karna dia tlah jadi milikku dlm sebuah ikatan suci pernikahan.
    Xixixi. . . .
    Semangat sist. .
    . .

    BalasHapus
  6. Tarry, iya sist trmksih..
    bruntunglah, sya ingnkan sprti sist bsa sprti tu tdk lgi dkjar dgn kslahn dlm wkt kpda psangan yg sudh jdi plihan sya..
    trmksih ya..

    BalasHapus
  7. yang salah hanya sebuah presepsi
    dunia bukan hanya hitam putih, walau memang demikian maka pada kalimat pertama akan lebih berguna. dan juga ini juga hanya presepsi saya.
    terlepas dari itu semua, tulisannya tetap menarik

    BalasHapus
  8. Dede, trmksih komen n sudh mampir k blog sya ya mas. mungkin iya n mungkin jga tdk..
    entahlah, krna sya tdk mndapatkn jwbnya..

    BalasHapus